Sahabat Dalam
Kenangan
Aku memiliki
satu orang sahabat yang bernama Cherly, dia memiliki kecocokan sama seperti aku
yang secara kebetulan memiliki tanggal, bulan, dan tahun yang sama juga sama
sama memiliki jiwa yang humoris. Rumah kami bersebelahan, kami berteman sejak
cecil tepatnya saat kami berumur lima tahun. Cherly orang yang baik dan
perhatian denganku.
Waktu itu, aku
meminta Cherly untuk mengajariku mengendarai sepeda, tetapi saat aku mulai
mengendarai aku terjatuh dan luka ringan di kaki sehingga Cherly mengantariku
sampai rumah dan mengobatiku hingga lekas sembuh.
Saat kelas satu SMP.
Aku
termenung di kursi halaman dekat sekolah yang memfikirkan sifat Cherly yang
berubah 180 derajat karena ayahnya yang diangkat menjadi bos di perusahaan
terkenal, dia menjadi sombong, memamerkan harta barangnya serta ia tidak
mengenal aku sebagai sahabat kecilnya. Saat aku termenung Cherly lewat
dihadapanku untuk memamerkan tas dan sepatu yang dibeli oleh ayahnya di
Singapura.
Cherly : Eh lihat dong tas dan
sepatu baru aku baguskan!.
Aku hanya diam dan termenung
betapa sangat sombongnya dia sama aku.
Cherly : Eh jawab dong!. Dengan
suara yang keras.
Rimbull : Ba..ba..gus kok.
Cherly : Nah gitu dong, oh yaa tas
sama sepatu akukan dibeliin sama ayah aku di Singapura harganya mahal banget
kamu gak mungkin sanggup dech beli ini.
Aku hanya tersenyum kecil dan
mengucapkan selamat tinggal lalu beranjak pergi ke kelas dengan wajah yang
sedih. Tetapi, Cherly tersenyum dengan bahagia.
Saat bel pelajaran pertama yaitu
Bahasa Indonesia.
Bu Guru : Assalammualaikum Wr.Wb.
Selamat pagi, bagaimana kabarnya?
Murid murid menjawab dengan
serentak dan bersemangat.
Bu Guru : Yap, apakah kalian
sudah membuat puisi yang ibu suruh?
Murid – murid : Sudah, Bu
Bu Guru : Bagus kalau begitu, ibu
akan panggil dengan acak, oh ya sebelumnya jika salah satu diantara kalian yang
puisinya sangat great akan mewakili kelas satu SMP, okay kalau begitu kita mulai ya, yang
pertama Afifah Cherly Fathinah.
Cherly : Assalammualaikum
![]() |
Cherly : Wassalammualaikum.Wr.Wb
Bu Guru : Okay, bagus sekali, mana
tepuk tangannya?
(prok…prok…prok..)
Bu Guru : Nah, silahkan Cherly
kembali ke tempat duduk.
: Terimakasih.
Bu Guru : Selanjutnya,
Rimbull Ahhdanavia.
Rimbull : Assalamualaikum.Wr.Wb. Puisi
yang saya buat berjudul Sobat…
![]() |
Terimakasih,
Wassalamualikum.Wr.Wb.
Wah bagus sekali, ibu sampai
tersentuh. Jadi yang akan mewakili sekolah adalah Rimbull Ahhdanavia.
Itu gak adil, aku lebih bagus
dari dia.dengan muka yang kesal.
Okay, waktunya sudah habis dan Wassalamualaikum.wr.wb.
Dengan muka yang kesal dan tidak
menerima bahwa Rimbull yang akan mewakili sekolah sehingga ia ingin berbalas dendam.
Bel istirahat pun berbunyi murid – murid langsung keluar kelas menuju
kantin. Aku berkumpul dengan teman – temanku sambil bercanda ria tetapi, Cherly
datang dan menghancurkan suasana.
Ih, kamu tuh nyebelin ya udah
mengambil perhatian guru emang kamu beruntung banget. Dan saat itu tangan
Cherly mau menampar pipiku tetapi kepala sekolah menahan tangan Cherly dan
berkata
Cherly, ke kantor ibu sekarang!.
Awas kamu ya.
Aku bernafas
lega tetapi ada rasa yang mengganjel dihati tetapi kerena bel telah berbunyi
aku memilih masuk ke kelas. Saat ditengah pelajaran Cherly datang dan harus
dihukum yaitu hormat kepada bendera dilapangan sampai pelajaran berakhir. Bel
pertada pulang berbunyi aku langsung membawa tas Cherly dan menuju lapangan
saat dilapangan muka Cherly terlihat lesu dan pingsan. Aku menemaninya di UKS
hingga dia sadar. Saat Cherly sadar aku memberi minum tetapi Cherly menolak dan
melemparnya.
Kamu tuh gak usah baik sama aku.
Tapi aku ini sahabat kamu.
Jangan mimpi dech kamu.
Cherly pun lansung beranjak pergi meninggalkan aku seorang diri.
Kebesokkan
harinya adalah hari aku pentas puisi di SMPN dua belas Cikarang Utara sehingga
sekolah diliburkan tetapi harus mengikuti perlombaan. Saat namaku dipanggil
oleh pembawa acara jantungku berdebar debar tetapi aku harus rilexs dan berkata
Bissmillah. Saat ditengah jalan aku membaca puisi Cherly terlihat membawa
gunting dan memotong kabel lampu sorot tetapi dia salah motong sehingga ia
melukai dirinya sendiri. Cherly hatus dilarikan keruah sakit karena kepalanya
terplintir. Aku menemaninya hingga ia sadar tetapi kata suster harus ada
keluarga Cherly yang datang sehingga aku harus kerumah Cherly tetapi saat
hendak menyebrang jalan aku tertabrak oleh mobil truk yang besar. Dan aku harus
dilarikan kerumah sakit tetapi, semua ini terlambat aku telah berada dialam
yang berbeda sebelum aku pergi aku menitipkan surat untuk Cherly jika ia sudah
sadar.
Saat
Cherly sudah sadar ia memanggil namaku dan berkata maafkan aku. Setelah dua
minggu lamanya ia di rumah sakit sebelum sampai ia bertekad bahwa sebelum
sampai rumah ia akan ke makamku.
Bull, maafkan
aku ya, aku memang tidak pantas untuk jadi sahabat kamu. Aku terlalu jahat sama
kamu, aku iri sama kamu. Aku
sudah ikhlas jika kamu pergi selamat tinggal, I LOVE YOU.
Saat sudah sampai rumah Cherly elihat
ada surat di meja kamarnya dain ia membacanya.
![]() |
Membaca semua ini Cherly sedih
dan merasa terpukul. Dan semakin hari ia mulai belajar untuk saling memberi dan
mengasihi. Semua pesan yang aku samapaikan melewati surat itu telah dipenuhi
oleh Cherly sehingga aku semakin tenang.
Selesai
0 komentar:
Posting Komentar